LEMBOK
Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Bag 1
Dengan mempelajari
perkembangan peserta didik kita akan inemperoleh beberapa keuntungan. Pertama,
kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang
anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berpikif
abstrak. Hal-hal itu merupakan gamharan umum yang terjadi pada kebanyakan anak,
di samping itu
akan diketahui pula pada umur berapa
anak tertcntu akan memperoleh
keterampilan perilaku dan emosi khusus. Kedoa, pengetahuun tentang psikologi
perkembangan anak membantu kita
untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari
seorang anak. Bila seorang anak dari Taman
Kanak-kanak tidak man sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan
orang tuanya? Dila anak selalu ingin merebut
mainan temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukk'an sumber-sumber jawaban
serta pola-pola anak
mengenai pikiran, perasaan dan
perilakunya. Ketiga, pengetahuan
tentang perkembangan anak akan membantu
mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan
yang normal. Bila anak umur dua tahun belum berceloteh (banyak
bicara) apakah dokter
dan guru harus
mengkhawatirkannya? .Bagaimana
bila hal itu terjadi pada anak umur tiga atau empat tahun? Apa yang perlu dilakukan bila remaja umur lima belas
tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya
yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesualu yang menunjukkan sikap "jagoan"? Jawaban akan lebih mudah
diperoleh apabila kita mengetahui apa
yang biasanya terjadi pada anak atau remaja. Keempat, terakhir, dengan
mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
Psikologi perkembangan akan
secara terbuka mengungkap
proses pertumbuhan psikologi, proses-proses yang akan dialami pada kehldupan sehari-hari. Yang lebih penting
lagi, pengetahuan ini akan membantu
kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat
dibandingkan dengan teman- teman
lain. Berikut ini adalah beterapa hal
yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
1. Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertvimbuhan
yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahati yang dialami
species lain. Perubahan flsik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari
pada talvm-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada
perubalian yang menyangkut interaksi sosial, perolehan dan
penggunaan, bahasa,. kemampuan mengingat serta berbagai
fungsi lainnya.
fungsi lainnya.
2. Pengaruh yang lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari anak
ialah bahwa peristiwa- peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada
tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap
perkembangan individu pada masa- masa berikjtn/a. Kebanyakan
ahli teoii psikologi berpsndapat bahwa apa yang terjadi hari-ini
sangat'banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.
3. Proses yang kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memalnmi perilaku orang dewasa
yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji
tentang bagaimana perilaku itu pada saat
masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat
mengerti oleh orang lain. Manusia
mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa
yang dipergimakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan
bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatii pendekatan terhadap masalah ini
adalnh dengan mempelajari proses kemampuan
'berbahasa. Anak membentuk kalimat yang hanya terdiri atas saiu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan
mengikuti aturan yang diajarkan orang
dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama"tersebut para peneliti bahasa
bertambah wawasannya tentarg mekanisme cara berbicara orang dewasa yang
lebih kompleks.
4. . Nilai yang ditempatkan
Kebanyakan ahli psikologi perkembangan
melakukan penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-perianyaan
teoritis berdasarkan hasil penelitiannya. Produk penelitian ini
kadang-kadang dapat diterapkan di dunia nyata. Misalnya penelitian
tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan berkaitnn
dengan orang tua tentang peranannya dalam kehidupannya sehari-hari, percobaan
tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi
berharga mengenai metode mengajar yang baik. Hasil dari penelitian
atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak
dapat mempengaruhi pbla pendidikan atau pengajaran.
5. Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan
dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak
umur dua talnin untuk mempelajari bahasa ibunya dan
kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari
karakterstik atiak yang sedang berkembang. Misalnya banyak lagi hal-hal
yang berka'itan dengan perkembangan anak yang merupakan mister! dan
menarik. Dalari hal ini ilmu pengetahuan Iebih banyak menjumpai pertanyaan-pertanyaan
da"i pada jawabannya. .
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh
keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data
yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya
pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh
lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli
psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian)
mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan
(genetik).
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik?
Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor
genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui
dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kecerdasan dan temperamen merupakan
aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
1. Kecerdasan
. Arthur Jensen (1969)
mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan
(ditururikan). la juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai
peranan minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapa penelitian
tentang kecerdasan, di antaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar
yang berasal dari satu telur (identical twins)
dan yang dari dua telur (fraternal
twins). Identical hvins memiliki genetik yang identik, karena itu
kecerdasan (IQ) s^harusnya sama. Fraternel twins
pada anak sekandung genetiknya
tidak sama karena itu IQ-nya pun tidak
sama. Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada identical ftiv'm yang dibesarkan pada aua lingkungan yang berbeda, seharusnya menunjukkan IQ yang berbeda pula. Kajian
terhadap hasil penelitian
menunjukkan bahwa identical t\vins yang dibesarkan pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ-nya.
82. Dua saudara sekandung yang dipelihara
pada dua lingkungan yang berbeaa korelasi rata-rata IQ-nya, 50.
Banyak ahli-ahli yang mengkritik Jensen. Salah seorang di
antaranya mengkritik tentang definisi kecerdasan itu sendiri. Menurut Jensen IQ
yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku
merupakan indikator kecerdasan yang
baik. Kritik dari ahli lain ialah bahwa tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil
saja dari kecerdasan. Cara individu niemecahkan masalah sehari-hari. penycsuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan
lingkungan sosial, merupakan aspek-aspek
kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen. Kritik
kedua menyatakan bahwa kebanynkan
.penelitian tentang keturunan dan lingkungan tidak mencakup
lingkungan-lingkungan yang berbeda secara radikal. Karena itu tidaklah mengherankan
bahwa studi tentang genetik menunjukkan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh
yang lemah terhadap kecerdasan.
Menurut Jensen pengaruh keturunan
terhadap kecerdasan sebesar 80 person. Kecerdasan memang dipengaruhi
oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan
bahwa penganih itu berkisar sekitar 50 persen.
2.
Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu
dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai
temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan
tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian
anak menjelajahi lingkungannya dengan giat parta vvaktu yang
lama dan sebagian lagi tidak demikian. Slebagian bayi merejpons
orang Iain dengan hangat, sebagai lagi pasif dart acuh tidak acuh.
.Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukkan temperamen seseorang.
Menurut Thomas & Chess
(1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk
dibangkitkr>n:
a. Anak yang mudah umumnya
mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman
baru.
b. Anak yang sulit cenderung untuk
bereaksi secara negatif serta sering menangis
dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c. Anak yang lambat untuk
dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif,
dan penyesuaian diri
yang rendah dengan
lingkungan atau pengalaman baru.
Beberapa ahli perkembangan,
termasuk Chess dan Thomas, Berpendapat bahvva temperamen adalah
karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi
oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para
peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap
temperamen sebesar .50 sampai .60 menunjukkan lemahnya pengaruh
tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya
menurun saat anak itu tumbuh menjadi- lebih besar. Menetap
atau konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada "kesesuaian"
hubtingan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi
anak pun mempengartihi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari
anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya,
hal ini akan menjadikan anak yang sulit menjadi lebih sulit lagi. Orang tua
yang luwes dapat inemberi pengaruh yang menen'angkan terhadap anak
yang sulit atau akan tetap menunjukkan kasih sayang walau anak menjauh atau
berkeras kepala.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan
mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons
orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil
yang ditemui dalani lingkungan.
3.
Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan
Keturunan dnn lingkungan berjalan
bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan,
temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Bila seorang
gadis cantik dan cerdas terpilih menjadi ketua OSIS, apakah k:ta
akan berkesimpulan bahwa keberhasilannya itu hanya karena
lingkungan atau lainnya karena keturunannya? tentu saja karena keduanya.
Karena pengaruii lingkungan bergantung kepada karakteristik genetik,
maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya. terdapat interaksi.
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada
awal perkembangan anak dan berlanjut terus
sr.mpai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada kelur.rga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan varjasi yang kecil pada
kepribadian dan minat. . Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin
karena keluarga mempunyai penekanan
yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu
dengan mendorong anak mencapai tingkal tertinggi.
Mereka tidak mengarahkan anak ke arah minat dan kepribadian yang sama. Kebanyakan orang tua menghendaki
anaknya untuk mencapai tingkat kecerdasan di atas rata-rata.
Apakah yang .perlu
diketahui tentang interaksi antara keturunan dengan lingkungan
dalam perkembangan? Kita perlu mengetahui lebih banyak tentang
interaksi tersebut dalam perkembangan yang berlangsung normal. Misalnya,
apakah arti perbedaan IQ antara dua orang sebesar 95 dan 1257 Untuk
dapat menjawabnya diperlukan informasi tentang pengaruh-pengaruh budaya
dan genetik. Kita pun perlu mengetahui pengaruh keturunan terhadap seluruh
siklus kehidupan. Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil
lingkungan, walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, berat,
obat-obatan dan kesehalan, evolusi
dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada pubertas dan
menopause tidak dapat diabaikan.
B FASE-FASE PERKEMBANGAN
Setiap orang berkembang
dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian
kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap
orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu
tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Apakah yang dimaksud oleh para ahli psikologi
dengan perkembangan individu? Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan
adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan
berlangsung terus selama siklus kehidupan.
Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan.
Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses
kogm'tif dan proses sosial.
Proses-proses biologis meliputi perubahan-perubahan fisik
individu. Gen yang diwarisi dari orang tua,
perkembangan otak, penambahan tinggi dan berat, keterampilan motorik,
dan perubahan-perubahan hormon pada masa puber
mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam perkembangan.
Proses kognitif meluputi
perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan
bahasa. Mengamati gerakan mainnn bayi yang
digantung, menghubungkan dua kata menjadi kalimat, menghafal. puisi dan memecahkan soal-soal
matematik» mencerminkan peranan
proses-proses kognitif dalam perkembangan anak.
Proses-proses sosial
meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu
dengan orang lain, perubahan-perubahan dalam emosi dan perubahan-perubahan
dalam kepribadian. Senyuman bayi srbagai respons terhadap sentuhan
ibunya, sikap agiesif anak laki-laki terhadap teman mainnya,
kewaspadaan seorang gadis terhadap lingkungannya mencerminkan peranan
proses sosial dalam perkembangan anak.
Hendaknya
selalu diingat bahwa antara ketiga proses, yaitu biologis, kognitif, dan sosial
terdapat jalinan yang kuat. Anda akan mengetahui bagaimana proses sosial
membentuk proses-proses kognilif. Akan sangat membantu untuk mempelajari berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dengan tetap mengingat bahwa Anda sedang mempelajari perkembangan anak yang terintegrasi sebagai manusia seutuhnya dan memiliki seutuhnya dan memiliki kesatuan jiwa
dan raga.
Perubahan pada perkembangan merupakan
produk dari proses-proses biologis, kognitif dan sosial.
Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung
pada keseluruhan siklus hidupnya.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian
berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan
Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam
kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase
remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran
waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
1.Fase
pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa
kelahiran. Pada saat ini
terjadi pertumbuhan yang luar biasa
dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam
waktu Iebih kurang sembilan bulan.
waktu Iebih kurang sembilan bulan.
2.Fase bayi adalah saat perkembangan yang brrlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa
ynng sangat. Bergantung kepada orang tua.
Banyak kegiatan-kegiatan psikologis
yang baru dimulai misalnya; bahasa,
koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
3.Fase
kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak
akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa
pra sekolah. Selama fase ini mereka belajnr melakukan sendiri banyak
hal dan berkembang keterampilan-keteranipilan yang berkaitan dengan
kesiapan unttik bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam
untuk bermain sendiri
ataupun dengan temannya. Memas.uki kelas satu SD menandai berakhirnya
fase ini.
4.Fase
kannk-knnak tengah dan akhir adalah fase perkembangan
yang berlangsung
sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolr.h dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal mereka mulai
memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
Masa
remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dr.ri masa
Nanak-kanak ke masa dewasa? aval, yang dimulai kira-kira timur 10 sampai
12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja
mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan
perbandingan ukuran bagian-bagian badan, bcrkembangnya karakteristik
seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada
bagian tertentu dan perubahan sua.a. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya
untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih !ogis,
abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar.keluarga.
Pada saat ini para ahli perkenibangan tidak
lagi berpendapat b.ilnva perubahan-perubahan akan berakhir pada fase
ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.
Sumber Buku Perkembangan
Peserta Didik oleh Mulyani Sumantri
Baca Tulisan Lain
0 komentar:
Posting Komentar